Jumat, 18 November 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI "LARVA NYAMUK"

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan masih saja menghantui manusia. Masalah ini terjadi dikarenakan masih banyak orang yang tidak sadar dengan lingkungan-lingkungan yang ada disekitarnya. Kesehatan lingkungan menggambarkan kesehatan dari orang-orang yang ada disekitarnya.
Salah satu masalah kesehatan lingkungan yaitu tentang genangan air yang dibiarkan begitu saja sehingga menjadi tempat yang baik bagi organisme seperti nyamuk dapat berkembang biak hingga metamorfosis sempurna.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk sangat sering terjadi, diantaranya malaria dan demam berdarah. Penyakit ini tidak bisa disepelekan, karena sedikit saja kesalahan dapat menimbulkan kematian terhadap orang yang mengidapnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana morfologi nyamuk stadium larva ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui morfologi nyamuk stadium larva





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Kebiasaan nyamuk makan cukup unik karena hanya nyamuk betina dewasa yang menusuk manusia dan hewan lainnya. Sedangkan Nyamuk jantan hanya makan nektar tanaman..Beberapa nyamuk betina memilih untuk makan hanya satu jenis binatang.Nyamuk betina mengigit manusia, hewan peliharaan, seperti sapi, kuda, kambing, dan sebagainya; semua jenis burung termasuk ayam; semua jenis binatang liar, termasuk rusa, kelinci, dan mereka juga mengigit darah ular, kadal, katak, dll. Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah yang cukup untuk makan sebelum ia dapat mengembangkan telur. Jika mereka tidak mendapatkan makanan darah ini, maka mereka akan mati tanpa meletakkan telur.
B. Morfologi Nyamuk
Ukuran nyamuk ini kecil sekali dan halus 4-13 mm.Pada kepala terdapat probosis halus dan panjang yang melebihi  panjang kepala. Pada nyamuk betina probosis dipakai pada alat tusuk dan pengisap darah, sedang pada yang jantang dipakai pada pengisap cairan tumbuh-tumbuhan,buah-buahan dan keringat.Dikiri dan kanan probosis terdapat palpus yang terdiri dari 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri dari 15 segmen.Antena pada nyamuk jantang  berambut lebat  disebut plumose dan pada betina rambutnya jarang disebut pilose.
Bagian thoraks yang kelihatan yaitu mesonotum sebagian besar  ditutup dengan bulu halus. Bulu ini mungkin berwarna putih atau kuning dan membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing feses.
Bagian posterior dari mesonotum terdapat skutelum yang berbentuk pada:
1. Anophelini, melengkung (rounded)
2. Culicini, mempunyai 3 lengkungan (trilobus)
Nyamuk mempunyai sayap yang panjang dan langsing mempunyai vena yang permukaannya  ditutupi dengan sisik sayap(wing scales) yang terletak mengikuti vena.Pada pinggir sayap terdapat deretan rambut yang disebut fringe. Abdomen berbentuk silinder yang terdiri dari 10 segmen. Dua segmen terakhir berubah menjadi alat kelamin.
C. Siklus Hidup Nyamuk
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan menjadi larva nyamuk.
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva bernapas melaluispirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui siphon, dan karena itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk makanganggang , bakteri , dan mikro-organisme lain. Mereka menyelam di bawah permukaan hanya bila terganggu. Larva berenang dengan gerakan tersentak-sentak dari seluruh tubuh. Larva berkembang melalui empat tahap, atau instar , setelah itu mereka bermetamorfosis menjadikepompong. Pada akhir setiap instar, yang berganti bulu larva, exoskeleton shedding mereka, atau kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernafasan.
Kepala dan dada digabung menjadi cephalothorax dengan perut melengkung di bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan sering untuk bernapas, yang mereka lakukan melalui sepasang terompet pernafasan pada cephalothorax tersebut. Selama tahap ini pupa tidak makan. Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air, nyamuk dewasa muncul. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit tumbuhan dan hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman, wanita perlu mendapatkan gizi dari menghisap darah  sebelum dia dapat menghasilkan telur. Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi dewasa dalam sebagai hanyalima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi tropis. Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg. Semua nyamuk memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada dan perut. Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi biasanya memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah, nyamuk betina akan beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur. Proses ini tergantung pada suhu, namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam kondisi tropis.. Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk mendeteksi bau host. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya memiliki probosis panjang untuk menembus kulit untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain (Gandahusada, 1998)
D. Jenis Nyamuk
1. Morfologi Nyamuk Culex
a. Telur Nyamuk Culex
Telur berwarna coklat, panjang dan silinder, vertical pada permukaan air, tersementasi pada susunan 300 telur. Panjangnya biasanya 3-4mm dan lebarnya 2-3mm. telur-telur Culex sp diletakkan secara berderet-deret rapi seprti kait tanpa pelampung yang berbentuk menyerupai peluru senapan
b. Larva Nyamuk Culex
Pada larva nyamuk culex sp mempunyai siphon yang mengandung bulu-bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau comb dengan gigi-gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.
Nyamuk Culex mempunyai 4 tingkatan atau instar sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu :
1.   Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu 1 – 2 mm atau 1 – 2 hari setelah menetas. Duri-duri (spinae) pada dada belum jelas dan corong pernafasan pada siphon belum jelas.
2.   Larva instar II, berukuran 2,5 – 3,5 mm atau 2 – 3 hari setelah telur menetas. Duri-duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
3.   Larva instar III, berukuran 4 – 5 mm atau 3 – 4 hari setelah telur menetas. Duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan berwarna coklat kehitaman.
4.   Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 – 6 mm atau 4 – 6 hari setelah telur menetas, dengan warna kepala.
c. Pupa Nyamuk Culex
Tubuh pupa berbentuk bengkok dan kepalanya besar. Pupa membutuhkan waktu 2-5 hari. Pupa tidak makan apapun. Sebagian kecil tubuh pupa kontak dengan permukaan air, berbentuk terompet panjang dan ramping, setelah 1 – 2 hari akan menjadi nyamuk Culex.
d. Nyamuk Culex Dewasa
Ciri-ciri nyamuk Culex dewasa adalah berwarna hitam belang-belang putih, kepala  berwarna hitam dengan putih pada ujungnya. Pada bagian thorak terdapat 2 garis putih berbentuk kurva. Palpus nyamuk betina lebih pendek dari proboscis, sedagkan pada nyamuk jantan palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang simetris dan tanpa costa. Sisik sayap membentuk kelompok sisik berwarna putih dan kuning atau putih dan coklat juga putih dan hitam. Ujung abdomen nyamuk culex selalu menumpul.
Culex adalah genus nyamuk yang berperan sebagai vector pada beberapa penyakit. Nyamuk ni termasuk ordo dipteral, family culicidae dan sub family culicinae. Nyamuk Culex sp terdapat pada daerah tropis dan sub tropis di seluruh dunia dalam garis lintang 35oLU dan 35oLS, dengan ketinggian wilayah kurang dari 1000m diatas permukaan laut.
2. Morfologi  Nyamuk Anopheles sp
a.       Panjang telur kurang-lebih 1mm dan memiliki pelampung di kedua sisinya.
b.      Dalam keadaan diam (istirahat), jentik nyamuk Anopheles sejajar dengan permukaan air dan ciri khasnya yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen dan bulu palma pada bagian lateral abdomen.
c.       Larva beristirahat secara paralel dengan permukaan air.
d.      Pupa, Mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang berbentuk lebar dan pendek yang digunakan untuk pengambilan oksigen dari udara.
e.       Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan beristirahat di kemiringan 45 derajat suatu permukaan.
f.       Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak- bercak putih.
     Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini suka menusuk dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Pada saat ini nyamuk vektor malaria di Indonesia yang ditemukan sebanyak20 spesies dari genus Anopheles. Empat di antaranya adalah Anopheles Aconitus, Anopheles Sundaicus, Anapheles Maculatus dan Anopheles Barbirostris.
3.  Morfologi nyamuk Aedes aegypti
a.       Telur Aedes aegypti berukuran 0,5 – 0,8 mm, berwarna hitam, bulat panjang dan berbentuk oval.
b.       JentikNyamuk Aedes aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulu- bulu sederhana yang tersusun bilateral simetris.
c.        Kepompong (Pupa) pernafasan, Pupa nyamuk Aedes aegypti bentuk tubuhnya bengkok, dengan bagian kepala- dada (chepalothorax) lebih besar apabila dibandingkan dengan besar perutnya, sehingga tampak seperti tanda baca “koma”.
d.       Nyamuk Dewasa, nyamuk Aedes aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk dan antena yang berbulu. tumbuhan (phytophagus). Nyamuk betina mempunyai antena tipe pilose.
      Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota.
















BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.      Pra Analitik
1.    Alat
        Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada identifikasi morfologi (larva) nyamuk alat-alat uyang digunakan antara lain: Objek gelas, cover gelas,  dan spatula
2.    Bahan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada identifikasi morfologi (larva) nyamuk alat-alat uyang digunakan antara lain: Jentik nyamuk dan KOH
B.       Analitik
     Hal yang pertama dilakukan pada pemeriksaan identifikasi morfologi (larva) nyamuk yaitu:
1.      Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Mengambil satu jentik nyamuk dan diletakkan diatas objek gelas
3.      Teteskan dengan larutan KOH
4.      Kemudian tutup objek gelas dengan menggunakan cover gelas
5.      Periksa dibawah mikroskop
6.      Gambar hasil yang telah didapatkan
C.      Pasca Analitik
Hasil : Hasil yang di dapatkan yaitu larva nyamuk Culex



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
Gambar larva
Keterangan

Larva Nyamuk Culex






     Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Morfologi Larva Nyamuk
B. Pembahasan
Pada praktikum ini yang kelompok kami temukan adalah larva dan pupa nyamuk culex.
Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.
2.      Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs).
3.      Pada corong udara terdapat pectin.
4.      Sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong (siphon).
5.      Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan terdapat comb scale sebanyak 8-21 atau berjajar 1 sampai 3
6.      Bentuk individu dari comb scale seperti duri.
7.      Pada sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva dan
adanya sepasang rambut di kepala.




















BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada stadium jentik nyamuk Culex mempunyai siphon yang mengandung bulu- bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau comb dengan gigi- gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.
Stadium pupa Culex mempunyai tabung pernafasan yang bentuknya kelihatan sempit dan panjang, digunakan untuk pengambilan oksigen
B. Saran

Diharapkan untuk praktikum selanjutnya dapat mengidentifikasi jenis larva nyamuk spesies lain untuk menambah wawasan dalam membedakan morfologi nyamuk pada setiap spesies yang ada.

1 komentar:

  1. Slot Online RTP & Volatility | Lucky Club
    Are you searching for a new game for the Slot online casino? Get started now! Slot online 카지노사이트luckclub games have the potential to revolutionise the gambling industry.

    BalasHapus